LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
PEREDARA DARAH PADA KECEBONG
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Fisiologi Hewan yang diampu oleh Siti Nurkamilah, M.Pd.
Disusun oleh :
KELOMPOK 2
Dini Fajriani (14541001)
Eneng Diarini Nur Fadilah (14541010)
Hanie Nur Fauziah (14541039)
Neng Vivi Silvianur (14541030)
Novie Achdiani Pratiwi (14541023)
Saepul Milah (14541015)
Silvi Handriyati (14541013)
BIOLOGI 3-A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) GARUT
1.Tujuan
Percobaan
-
Untuk mengetahui aliran darah pada kecebong dan
mengamati peredaran darah kecebong
-
Untuk membedakan dan mengetahui aliran pembuluh
darah arteri dan vena pada kecebong
2.Alat
dan Bahan
2.1
Alat
-
Mikroskop
-
Kapas
-
Coper glass
2.2
Bahan
-
Kecebong
-
Alcohol 70%
3.
Langkah kerja
1.Disiapkan kecebong yang berukuran besar
2.Kecebong dibius untuk di teliti
3.Setelah kecebong pingsan, aliran darah pada ekor kecebong diamati di
bawah mikroskop
4. Di gambar hasil pengamatan dari peredaran darah
yang telah diamati
4.
hasil dan pembahasan
4.1
hasil
Kecebong dalam keadaan utuh
sistem peredaran darah pada kecebong
pembuluh darah kecebong dibawah mikriskop
4.2 pembahasan
Berudu
atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia. Berudu
eksklusif hidup di air dan berespirasi
menggunakan insang, seperti ikan. Tahap akuatik (hidup di perairan)
inilah yang membuat amfibia memperoleh namanya (amphibia = “hidup [pada tempat]
berbeda-beda”). Kebanyakan
berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan. Beberapa spesies
merupakan omnivora (pemakan segala). (anonim d . 2010).
Pada
masa larva (berudu/kecebong), sistem peredaran transportasinya menyerupai
sistem transportasi pada ikan yaitu sistem peredaran darah tunggal, yaitu
darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran. Darah
dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida mengalir ke sinus venosus,
kemudian masuk ke atrium.
Pada
sistem peredaran darah tunggal darah melalui jantung hanya satu kali peredaran.
Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida mengalir ke sinus
venosus, kemudian masuk ke atrium. Sinus venosus adalah ruang atau rongga
jantung yang terletak diantara ventrikel dan atrium. Pada saat jantung
mengendur, darah mengalir melalui klep, masuk kedalam ventrikel. Dari ventrikel
darah diteruskan ke konus ateriosus, kemudian menumju aorta ventralis dan
dilanjutkan ke insang. Di Insang, aorta bercabang-cabang menjadi
kapiler-kapiler (Pembuluh-pembuluh kecil). Kapiler-kapiler insang melepaskan
karbon dioksiada dan mengambil oksigen dari air. Dari kapiler-kapiler insang,
darah mengalir ke aorta dorsalis yang bercabang-cabang.
Dari
cabang-cabang aorta dorsalis ini darah mendistribusikan ke kapiler-kapiler
seluruh bagian tubuh. Selain darah juga mengambil kabron dioksida untuk dibawa
kembali ke jantung melalaui vena kava dan sinus venosus (Anonim b,2010).
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami
lakukan terhadap kecebong khususnya pada bagian ekor kecebong dibawah mikroskop
kami menemukan 2 aliran darah yaitu aliran darah melalui arteri dan vena. Dari
gambar hasil percobaan kita dapat membedakan antara pembuluh darah vena dan
arteri.
Pembuluh
darah vena pada kecebong aliran darahnya lebih lambar dari pembuluh darah
arteri dan pembuluh vena mengalir menuju jantung (keatas). Pembuluh darah
kapiler (dari bahasa Latin capillaris) ialah pembuluh darah terkecil di tubuh,
berdiameter 5-10 μm, yang menghubungkan
arteriola dan venula, dan memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon
dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan di sekitarnya.
Darah
mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan
kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi
jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah
ke jantung.
Sedangkan
arteri, Arteri adalah pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan
untuk menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler memiliki tekanan
paling kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding
kapiler. Kartolo (1993). mengalir dari jantung keseluruh tubuh (kearah bawah). Pembuluh
nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung.
Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah
menuju jantung. Lapisan
terluar arteri disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan
penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas otot polos dan jaringan
elastis. Lapisan terdalam adalah tunika intima yang tersusun atas sel
endothelial. Darah mengalir di dalam pada lumen.
Sedangkan
setelah kecebong menjadi katak Sistem peredaran darah akan berubah, katak
berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pada sistem
peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali
peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke
jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan
kembali ke seluruh tubuh.
5.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan yang kami lakukan terhadap kecebong dapat disimpulkan bahwa:
1. Pembuluh
yang alirannya lebih cepat adalah arteri, sedangkan pembuluh yang alirannya
lambat yaitu vena.
2. Sistem peredaran
darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati
jantung sekali dalam setiap peredaran. Darah dari seluruh
tubuh yang mengandung karbon dioksida mengalir ke sinus venosus, kemudian masuk
ke atrium.
3. Pembuluh
darah arteri mengalir dengan cepat dari jantung ke seluruh tubuh.
4. Pembuluh
darah vena mengalir dengan lambat menuju jantung. Darah yang masuk ke
jantung melalui vena mempunyai kadar oksigen yang rendah dan karbon dioksida
yang tinggi
Daftar
Pustaka
·
https://rizki2812.wordpress.com>sirkulasi [diakses pada tanggal 23 Desember 2016]
·
https://www.scribd.com>mobile>doc[diakses pada tanggal 23 Desember 2016]
·
Anonim.2010.aliran
darah kecebong[ diakses pada tanggal 24 Desember 2016]
·
Anonim.2009.sistem
sirkulasi pada amphibia[diakses pada tanggal 24 Desember 2016]