Jumat, 11 November 2016

Laporan ke 3

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
PROSES  OKSIDASI dan PROSES RESPIRASI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Fisiologi Hewan yang diampu oleh Siti Nurkamilah, M.Pd.
Disusun oleh :
KELOMPOK 2
Dini Fajriani (14541001)
Eneng Diarini Nur Fadilah (14541010)
Hanie Nur Fauziah (14541039)
Neng Vivi Silvianur (14541030)
Novie Achdiani Pratiwi (14541023)
Saepul Milah (14541015)
Silvi  Handriyati (14541013)
BIOLOGI 3-A
 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) GARUT
Jl.Pahlawan No.32 Sukagalih
2016
 
Tujuan
 Untuk Mengetahui proses respirasi pada ragi dengan menggunakan suhu yang berbeda-beda  

Alat dan bahan
1.      Tabung reaksi 4 buah
2.      Penjepit tabung reaksi
3.      Pipet tetes
4.      Gelas kimia
5.      Bunsen
6.      Kapas penutup tabung reaksi
7.      Kaki tiga
8.      Termometer
9.      Gelas ukur 10 mL
10.  Spirtus
11.  Larutan ragi
12.  Larutan glukosa
13.  Methylen blue diencerkan

Langkah kerja 

1.      Diambil 4 buah tabung reaksi;
2.      .Diberi tanda atau  label pada masing masing tabung dengan huruf A, B, C, dan D ;
3.       Ditambahkan 5 cc larutan gist yang telah dibuat dan kemudian di didihkan dengan bunsen hingga mendidihkan ;
4.      Dimasukan 1cc larutan ragi yang telah dipanaskan kedalam tabung A dan B;
5.      Diambil 5cc larutan ragi yang masih dingin dan dimasukan kedalam tabung C dan D;
6.      Ditambahkan kedalam masing masing tabung A,B,C dan D 1cc larutan glukosa 10% dan 1cc Methylen blue;
7.      Setelah itu, semua tabung tersebut diencerkan dengan ditambahkan aquades sebanyak 5cc kemudian sumbat dengan ibu jari serta dikocok masing masing tabung raksi tersebut;
8. tabung A dan C dibiarkan terbuka sedangkan tabung B dan D disumbat dengan menggunakan kapas;
9. dimasukan semua tabung reaksi tersebut kedalan pemanas air dengan suhu 40o C;
10. Diamati perubahan warna yang terjadi selang 10 menit selama 40 menit.


Tabel Hasil Pengamatan Perubahan Warna Larutan Percobaan

Tabung
Warna
Sebelum
Sesudah
10’
10’
10’
10’
A
Biru
Biru +++,
Tidak ada gelembung, endapan berwarna biru
Biru ++,
Gelembung sedikit, endapan berwarna biru
Biru ++,
Gelembung sedikit, endapan berwarna putih
Biru ++,
Gelembung banyak, endapan berwarna putih dan sedikit biru
B
Biru
Biru +++,
Tidak ada gelembung, endapan berwarna biru
Biru ++,
Gelembung sedikit, endapan berwarna biru
Biru ++,
Gelembung sedikit, endapan berwarna putih
Biru ++,
Gelembung banyak, endapan berwarna putih dan sedikit biru
C
Biru
Biru ++,
ada gelembung, endapan berwarna putih
Biru +,
Gelembung banyak, endapan berwarna putih
Biru +,
Gelembung banyak, endapan berwarna putih
 Biru +,
Gelembung banyak, endapan berwarna putih
D
Biru
Biru ++,
ada gelembung, endapan berwarna putih
Biru +,
Gelembung banyak, endapan berwarna putih
Biru +,
Gelembung banyak, endapan berwarna putih
Biru +,
Gelembung banyak, endapan berwarna putih

Pembahasan 


Dari tabel hasil pengamatan dapat dilihat perubahan warna yang terjadi pada ke empat masing-masing tabung. Pada tabung A dan B perubahan warna yang terjadi sangat sedikit, dari yang awalnya biru pekat hanya mengalami perubahan warna menjadi biru pudar dan tidak terdapat gelembung pada tabungnya. dikarenakan adanya  faktor pemanasan sehingga organisme yang melakukan respirasi mati pada saat pemanasan tersebut, dan menghambat pada proses respirasi. Sedangkan pada tabung C dan D terjadi perubahan warna yang signifikan yang awalnya larutan berwarna biru pekat menjadi putih dan terdapat gelembung pada larutan  yang  menandakan bahwa organisme pada tabung tersebut aktif melakukan respirasi sehingga proses respirasi berlangsung secara optimal. Respirasi yang terjadi pada tabung C dan D merupakan proses respirasi secara Anaerob. Hal ini ditandai dengan tabung D yang disumbat rapat dengan kapas sehingga tidak ada aktifitas udara yang keluar masuk dan menghasilkan warna putih yang disebabkan karena jamur berikatan dengan glukosa, pada tabung C yang tidak ditutup oleh kapas  terjadi pemudaran warna yang awalnya biru pekat menjadi putih. Ini menunjukan bahwa jamur pada tabung C bereaksi dengan glukosa dan oksigen, dan menunjukan bahwa jamur yang terdapat pada tabung C melakukan respirasi secara anaerob fakultatif.
A.          Respirasi Anaerob (fermentasi)
Yaitu serangkaian reaksi enzimatik yang mengubah glukosa secara tidak sempurna karena kekurangan oksigen. energi yang dihasilkan dari respirasi anaerob ini hanya sebesar 2 ATP.
Menurut (Kimball, 1988), Fermentasi adalah proses pembebasan energy tanpa oksigen. Ciri-ciri dari fermentasi adalah terjadi pada organisme yang tidak membutuhkan oksigen bebas, terjadi proses glikolisis, tidak terjadi penyaluran elektron ke Siklus Krebs, dan Transpor Elektron Energi (ATP) yang terbentuk lebih sedikit jika dibandingkan dengan respirasi aerob. Fermentasi terdiri atas 3 macam, yaitu fermentasi asam laktat yang terjadi pada manusia, fermentasi alkohol dan fermentasi asam cuka terjadi pada tumbuhan. Prinsip dari sebuah fermentasi adalah memperbanyak jumlah mikroorganisme dan menggiatkan metabolismenya dalam bahan pangan. Bahan baku yang paling banyak digunakan oleh mikroorganisme adalah karbohidrat dari glukosa tetapi mikroorganisme juga dapat menggunakan protein dan lemak.
B.           Anaerob fakultatif
Adalah organism yang menghasilkan ATP secara respirasi aerobik jika terdapar oksigen.  Bakteri anaerob fakultatif adalah bakteri yang dapat hidup dengan baik bila ada oksigen maupun tidak ada oksigen.  

Pertanyaan dan jawaban
1.Apakah yang dimaksud dengan respirasi sel?
Respirasi sel merupakan semua proses yang menyangkut enzim didalam sel dimana molekul karbohidrat, asam lemak dan asam amino diuraikan menjadi karbondioksida dan air dengan konservasi energi biologis yang sangat bermanfaat.
2.Apakah yang dimaksud dengan oksidasi?
Oksidasi yaitu proses yang menyangkut dengan adanya suatu pemindahan electron (e-) dari suatu atom atau suatu molekul ke zat yang lainnya.
3.Apa sebabnya terjadi perbedaan kecepatan perubahan warna antara tabung A, B dengan C dan D?
Perbedaan kecepatan perubahan warna pada keempat tabung dikarenakan  perbedaan perlakuan. Yang BD di tutup dengan kapas sedangkan dengan tabung AC tidak ditutup dengan kapas. selain itu, jumlah bakteri (Saccaromyces) yang melakukan respirasi berbeda-beda. karena sebelumnya ragi A dan B di didihkan terlebih dahulu sedangkan C dan D tidak didihkan maka jumlah Saccaromyces berbeda

Kesimpulan
Pada praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa, respirasi ragi yaitu secara Anaerob fakultatif. Hal tersebut dibuktikan dengan walaupun tabung reaksi di tutup dan diamati setiap 10 menit sekali sebanyak empat kali denngan rentan waktu masing-masing 10 menit pada tabung yang ditutup dengan kapas maupun yang tidak tetap terjadi proses respirasi, namun untuk kecepatan reaksi tersebut berbeda antara tabung yang di tutup dengan yang tidak di tutup. Reaksi yang terjadi pada tabung yaitu antara ragi dan glukosa. Adapun perubahan terjadi karena adanya penambahan metylen blue sebagai indicator perubahan warna. Adapun dari perbedaan warna yang kami amati memang tidak terlalu jauh sehingga untuk membedakan antara tabung A hingga D cukup sulit. Hal tersebut di karenakan saat pemanasan ragi tidak terlalu panas. 

Daftar Pustaka 
Cambell,Neil A, Reece dan Michell. 2007. Biologi jilid I edisi kelima. Jakarta: PT. Erlangga
 Villle, Claude A, Warrn dan Robert. 1984. General Zoologi. Jakarta: PT. Erlangga  
 Proses Oksidasi sel. [Online]. [dikutip  8 november 2016]. Diperoleh dari www.google.com. http://united.blogspot.com/2010/03respirasi.html.
respiarasi aerob dan anaerob, [online]. [dikutip pada tanggal 9-11-2016]  http://kelasbiologiku.blogspot.co.id/2013/03/perbedaan-respirasi-aerob-dan-anaerob 
 
 
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar