LAPORAN
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
PROSES OKSIDASI dan PROSES RESPIRASI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Fisiologi Hewan yang
diampu oleh Siti Nurkamilah,
M.Pd.
Disusun
oleh :
KELOMPOK
2
Dini Fajriani
(14541001)
Eneng Diarini Nur Fadilah (14541010)
Hanie Nur
Fauziah (14541039)
Neng Vivi
Silvianur (14541030)
Novie Achdiani
Pratiwi (14541023)
Saepul Milah
(14541015)
Silvi Handriyati (14541013)
BIOLOGI
3-A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) GARUT
Jl.Pahlawan No.32 Sukagalih
2016
Tujuan
Untuk Mengetahui proses respirasi pada ragi
dengan menggunakan suhu yang berbeda-beda
Alat dan bahan
1. Tabung
reaksi 4 buah
2. Penjepit
tabung reaksi
3. Pipet
tetes
4. Gelas
kimia
5. Bunsen
6. Kapas
penutup tabung reaksi
7. Kaki
tiga
8. Termometer
9. Gelas
ukur 10 mL
10. Spirtus
11. Larutan
ragi
12. Larutan
glukosa
13. Methylen
blue diencerkan
Langkah
kerja
1. Diambil 4 buah tabung reaksi;
2. .Diberi tanda atau label pada masing masing tabung dengan huruf A,
B, C, dan D ;
3. Ditambahkan 5 cc larutan gist yang telah
dibuat dan kemudian di didihkan dengan bunsen hingga mendidihkan ;
4. Dimasukan 1cc larutan ragi yang
telah dipanaskan kedalam tabung A dan B;
5. Diambil 5cc larutan ragi yang masih
dingin dan dimasukan kedalam tabung C dan D;
6. Ditambahkan kedalam masing masing
tabung A,B,C dan D 1cc larutan glukosa 10% dan 1cc Methylen blue;
7. Setelah itu, semua tabung tersebut
diencerkan dengan ditambahkan aquades sebanyak 5cc kemudian sumbat dengan ibu
jari serta dikocok masing masing tabung raksi tersebut;
8. tabung A dan C dibiarkan terbuka
sedangkan tabung B dan D disumbat dengan menggunakan kapas;
9. dimasukan semua tabung reaksi
tersebut kedalan pemanas air dengan suhu 40o C;
10. Diamati perubahan warna yang
terjadi selang 10 menit selama 40 menit.
Tabel Hasil Pengamatan Perubahan
Warna Larutan Percobaan
Tabung
|
Warna
|
||||
Sebelum
|
Sesudah
|
||||
10’
|
10’
|
10’
|
10’
|
||
A
|
Biru
|
Biru
+++,
Tidak
ada gelembung, endapan berwarna biru
|
Biru
++,
Gelembung
sedikit, endapan berwarna biru
|
Biru
++,
Gelembung
sedikit, endapan berwarna putih
|
Biru
++,
Gelembung
banyak, endapan berwarna putih dan sedikit biru
|
B
|
Biru
|
Biru
+++,
Tidak
ada gelembung, endapan berwarna biru
|
Biru
++,
Gelembung
sedikit, endapan berwarna biru
|
Biru
++,
Gelembung
sedikit, endapan berwarna putih
|
Biru
++,
Gelembung
banyak, endapan berwarna putih dan sedikit biru
|
C
|
Biru
|
Biru
++,
ada
gelembung, endapan berwarna putih
|
Biru
+,
Gelembung
banyak, endapan berwarna putih
|
Biru
+,
Gelembung
banyak, endapan berwarna putih
|
Biru +,
Gelembung
banyak, endapan berwarna putih
|
D
|
Biru
|
Biru
++,
ada
gelembung, endapan berwarna putih
|
Biru
+,
Gelembung
banyak, endapan berwarna putih
|
Biru
+,
Gelembung
banyak, endapan berwarna putih
|
Biru
+,
Gelembung
banyak, endapan berwarna putih
|
Pembahasan
Dari tabel
hasil pengamatan dapat dilihat perubahan warna yang terjadi pada ke empat
masing-masing tabung. Pada tabung A dan B perubahan warna yang terjadi sangat
sedikit, dari yang awalnya biru pekat hanya
mengalami perubahan warna menjadi biru pudar dan tidak terdapat gelembung pada
tabungnya. dikarenakan adanya faktor pemanasan sehingga organisme yang
melakukan respirasi mati pada saat pemanasan tersebut, dan menghambat pada
proses respirasi. Sedangkan pada tabung C dan D terjadi perubahan warna yang
signifikan yang
awalnya larutan berwarna biru pekat menjadi putih dan terdapat gelembung pada
larutan yang menandakan bahwa organisme
pada tabung tersebut aktif melakukan respirasi sehingga proses respirasi
berlangsung secara optimal. Respirasi yang terjadi pada tabung
C dan D merupakan proses respirasi secara Anaerob. Hal ini ditandai dengan
tabung D yang disumbat rapat dengan kapas sehingga tidak ada aktifitas udara
yang keluar masuk dan menghasilkan warna putih yang disebabkan karena jamur
berikatan dengan glukosa, pada tabung C yang tidak ditutup oleh kapas terjadi pemudaran warna yang awalnya biru
pekat menjadi putih. Ini menunjukan bahwa jamur pada tabung C bereaksi dengan
glukosa dan oksigen, dan menunjukan bahwa jamur yang terdapat pada tabung C
melakukan respirasi secara anaerob fakultatif.
A.
Respirasi
Anaerob (fermentasi)
Yaitu serangkaian reaksi
enzimatik yang mengubah glukosa secara tidak sempurna karena kekurangan
oksigen. energi yang dihasilkan dari respirasi anaerob ini hanya sebesar 2 ATP.
Menurut (Kimball, 1988),
Fermentasi adalah proses pembebasan energy tanpa oksigen. Ciri-ciri dari
fermentasi adalah terjadi pada organisme yang tidak membutuhkan oksigen
bebas, terjadi proses glikolisis, tidak terjadi penyaluran elektron ke Siklus
Krebs, dan Transpor Elektron Energi (ATP) yang terbentuk lebih sedikit jika
dibandingkan dengan respirasi aerob. Fermentasi terdiri atas 3 macam,
yaitu fermentasi asam laktat yang terjadi pada manusia, fermentasi alkohol
dan fermentasi asam cuka terjadi pada tumbuhan. Prinsip dari sebuah
fermentasi adalah memperbanyak jumlah mikroorganisme dan menggiatkan
metabolismenya dalam bahan pangan. Bahan baku yang paling banyak digunakan oleh
mikroorganisme adalah karbohidrat dari glukosa tetapi mikroorganisme juga dapat
menggunakan protein dan lemak.
B.
Anaerob fakultatif
Adalah organism yang menghasilkan ATP secara respirasi
aerobik jika terdapar oksigen. Bakteri
anaerob fakultatif adalah bakteri yang dapat hidup dengan baik bila ada oksigen
maupun tidak ada oksigen.
Pertanyaan dan jawaban
1.Apakah yang dimaksud
dengan respirasi sel?
Respirasi sel merupakan
semua proses yang menyangkut enzim didalam sel dimana molekul karbohidrat, asam
lemak dan asam amino diuraikan menjadi karbondioksida dan air dengan konservasi
energi biologis yang sangat bermanfaat.
2.Apakah yang dimaksud
dengan oksidasi?
Oksidasi yaitu proses
yang menyangkut dengan adanya suatu pemindahan electron (e-) dari suatu atom
atau suatu molekul ke zat yang lainnya.
3.Apa sebabnya terjadi
perbedaan kecepatan perubahan warna antara tabung A, B dengan C dan D?
Perbedaan kecepatan
perubahan warna pada keempat tabung dikarenakan perbedaan perlakuan. Yang BD di tutup dengan
kapas sedangkan dengan tabung AC tidak ditutup dengan kapas. selain itu,
jumlah bakteri (Saccaromyces) yang melakukan respirasi berbeda-beda.
karena sebelumnya ragi A dan B di didihkan terlebih dahulu sedangkan C
dan D tidak didihkan maka jumlah Saccaromyces berbeda
Kesimpulan
Pada praktikum yang
telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa, respirasi ragi yaitu secara Anaerob
fakultatif. Hal tersebut dibuktikan dengan walaupun tabung reaksi di tutup dan
diamati setiap 10 menit sekali sebanyak empat kali denngan rentan waktu
masing-masing 10 menit pada tabung yang ditutup dengan kapas maupun yang tidak
tetap terjadi proses respirasi, namun untuk kecepatan reaksi tersebut berbeda
antara tabung yang di tutup dengan yang tidak di tutup. Reaksi yang terjadi
pada tabung yaitu antara ragi dan glukosa. Adapun perubahan terjadi karena
adanya penambahan metylen blue sebagai indicator perubahan warna. Adapun dari
perbedaan warna yang kami amati memang tidak terlalu jauh sehingga untuk
membedakan antara tabung A hingga D cukup sulit. Hal tersebut di karenakan saat
pemanasan ragi tidak terlalu panas.
Daftar Pustaka
Cambell,Neil A, Reece dan
Michell. 2007. Biologi jilid I edisi kelima. Jakarta: PT. Erlangga
Villle, Claude A, Warrn
dan Robert. 1984. General Zoologi. Jakarta: PT. Erlangga
Proses Oksidasi sel.
[Online]. [dikutip 8 november 2016].
Diperoleh dari www.google.com.
http://united.blogspot.com/2010/03respirasi.html.
respiarasi
aerob dan anaerob, [online]. [dikutip pada tanggal 9-11-2016]
http://kelasbiologiku.blogspot.co.id/2013/03/perbedaan-respirasi-aerob-dan-anaerob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar