LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
OTOT PADA KATAK (BAGIAN PAHA)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum
Fisiologi Hewan yang diampu oleh Siti Nurkamilah, M.Pd.
Disusun oleh :
KELOMPOK 2
Dini Fajriani (14541001)
Eneng Diarini Nur Fadilah (14541010)
Hanie Nur Fauziah (14541039)
Neng Vivi Silvianur (14541030)
Novie Achdiani Pratiwi (14541023)
Saepul Milah (14541015)
Silvi Handriyati (14541013)
BIOLOGI 3-A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) GARUT
2017
A.
Tujuan
a.
Untuk
mempelajari respon otot terhadap berbagai macam rangsang pada katak.
b.
Untuk
mengukur kecepatan kontraksi tunggal pada katak.
c.
Untuk
mengetahui sifat peka katak terhadap rangsangan.
d.
Untuk
mengetahui apa saja yang menyebabkan otot dapat bergerak pada katak.
B.
Alat dan bahan
a.
Alat
:
1)
Gunting
bedah.
2)
Sonde.
3)
Kapas.
4)
Bedak
bedah.
5)
Kymograph.
6)
Stimulator.
7)
Flaw-jaw
clamp.
8)
Double
clamp.
9)
Frog
clip.
10) Light muscle lever.
11) Flat base stand.
12) Garputala.
13) Pinset.
14) Benang.
b.
Bahan
:
1)
Katak
yang masih hidup.
2)
Larutan
fisiologis (Ringer’s)
C. LANGKAH KERJA
a. Otot Rangka
1) Mengisolasiotot Gastrocnemius (otot betis)
1.
Dipotong bagian
kepala katak mulai dari sebelah belakang membrane timpani (dekapitasi).
2.
Dirusak sumsum tulang belakang dengan cara menusuk dengan sepotong kawat atau
sonde sedalam - dalamnya sehingga katak menjadi lemah.
3.
Untuk mendapatkan otot
Gastrocnemius dari sebuah kaki katak, lakukan cara sebagai berikut:
a)
Dipisahkan otot Gastrocnemuis tersebut dari
otot lainnya dengan cara memasukkan sonde pada daerah antara otot tersebut
dengan otot lainnya (untuk mempelajari respon otot terhadap berbagai macam
rangsang, cukup sampai disini dulu).
b)
Dilepaskan bagian tendon achiles pada daerah tumit katak dengan menggunakan gantung.
c)
Ikatkan sehelai benang pada
bagian ujung tendon paha, potonglah bagian benang yang berlebih sehingga masih
memungkinkan untuk diikatkan pada otot.
d)
Dipisahkan otot
paha dari saraf sciatiknya.
e)
Saraf sciatik tersebut diikat dengan sehelai benang dan potonglah pada bagian atas dari ikatan tadi.
f)
Di potong otot dan tulang pahanya.
g)
Selama melakukan
kegiatan di atas tubuh katak terutama otot Gastocnemius selalu dibasahi dengan
larutan Ringer’s (NaCl) demikian
pula pada waktu melaksanakan percobaan.
b. Respon
otot terhadap rangsang tunggal dengan intensitas rangsang yang berbeda.
1.
Pasanglah peralatan yang akan
digunakan sedemikian rupa sehingga untuk digunakan (kymograph, stimulator dan
peralatan lainnya) hal ini dilakukan sebelum mengisolasi otot Gastrocnemius.
2.
Pisahkan sebagian tulang dan
otot femur dari bagian tubuh katak yang lainnya, tulang femur dijepit dengan
kuat pada penjepit tulang, sedangkan benang yang mengikat tendon achiles
dihubungkan dengan pengukit otot.
3.
Perangsangan otot dilakukan
dengan kawat listrik yang dihubngakan dengan rangsang induksi pada stimulator
atau sumber arus lainnya, sedangkan signal magnet dihubungkan pada magnet.
4.
Untuk rangsangan pertama
berikan tegangan arus sekecil mungkin sehingga respon otot yang minimal. Tromol
tidak digerakan sehingga gerakan keatas dan kebawah hanya menimbulkan satu
goresan. Ulangi percobaan di atas dengan kuat tegangan arus yang sama.
Sebelumnya tromol diputar kurang lebih 1 cm dari posisi semula dengan menggunakan
tangan.
5.
Lanjutkan pemberian rangsangan
dengan kuat, tegangan arus yang lebih kuat dari poin ke 4, lakukan percobaan
sesuai poin ke 4.
6.
Lanjutkan percobaan
tersebut dengan memberikan tambahan kuat tegangan arus dari percobaan sebelumnya, hentikan percobaan
apabila sudah didapakan kontraksi maksimal dari otot tersebut (perhatikan
tinggi goresan yang dihasilkan masih bertambah atau tidak).
D. Hasil pengamatan
a.
Jenis rangsangan yang diberikan
|
Tanggapan yang diberikan oleh otot
|
Keterangan
|
Rangsangan elektrik berupa aliran listrik
|
Tanggapan otot baik, terbukti dari bergeraknya otot
kaki ( bagian paha) dan berjalannya stimulator (kymograph) dengan
terbentuknya kurpa tunggal.
|
Otot paha beketja dengan baik ketika mendapat
rangsangan berupa listrik.
|
b.
Besarnya intensitas rangsang
|
Tanggapan yang diberikan oleh otot
|
Keterangan
|
Kuat
|
Kymograph bergerak dengan cepat
|
Respon otot katak baik
|
Lemah
|
Gerakan pada otot katak melemah, dibuktikan dengan
menurunnya grafik dari kymograph.
|
Raspon otot katak kurang (lemah)
|
Lebih kuat
|
Otot pada katak mengalami tegangan yang tinngi
sehingga pada kymograph tercipta grapik yang sangat baik.
|
Respon otot katak mengalami peningkatan.
|
E. pembahasan
Pada praktikum otot katak
menggunakan kymograph didapatlkan hasi grafik berupa rangsang tunggal, karena
otot pada katak dapat menerima rangsang berupa listrik dengan baik pada
intensitas kuat, dan pada keadaan awal otot katak menghasilkan grafik atau
rangsang ganda karena keadaan katak yang masih baik sehingga rangsangan listrik
dapat direspon dengan baik, ditunjukan dengan terbentuknya grafik ganda pada
kymograph. Dan setelah beberapa saan otot pada katak tidak lagi bias menerima
rangsangan listrik meski diberi larutan NaCl katena katak sudah melemah dan
ototnya tidak dapat bekerja lagi, pemberian larutan NaCl berpungsi sebagai
larutan fisiologis yaitu pemberi kehidupan atau yang akan mempertahankan otot
pada katak agar tetap hidup selama praktikum.
Adanya
reaksi pada otot dikarnakan adanya ATP (adenosin trifosfat). ATP adalah sumber
energi yang dipakai dalam roses kontarksi otot dengan bantuan enzim ATPase.
Pada saat kontraksi, ATP menempel pada miosin untuk menyediakan energi yang
diperlukan untuk menarik filamen aktin. Fosfokreatin merupakan produk cadangan
otot yang terlibat dalam pengubahan ADP (adenonin difosfat) menjadi ATP. ADP
dihasilkan dari pemecahan ATP untuk melepaskan energi. Fosfokreatin bersama
dengan ADP beregenerasi menjadi ATP,
Jika otot bekerja keras dalam waktu yang lama maka
otot akan kekurangan untuk mengoksidasi glukosa dan asam lemak. Energi akan
diperoleh melalui reaksi anaerob yang menghasilkan asam laktat dan energi itu
sendiri.
Kesimpulan
Apabila otot pada katak (bagian paha sampai betis)
dirangsang oleh aliran listrik, maka akan terjadi kontraksi otot dimana otot
akan bergerak (berkontraksi) dengan sendirinya. Dibuktikan dengan terbentuknya
grafik pada kymograph. Otot dapat berkontraksi dikarenakan terdapat
energy(ATP), gula, protein aksin dan myosin, serta enzim di dalam betis katak.
Semakin lama betis katak diberi rangsangan, maka
gerakan kontraksinya semakin melemah (mengalami kelelahan). Energy berupa ATP
diubah menjadi ADP lalu menjadi AMP. Jadi, energy semakin lama semakin turun.
Dan pemberian NaCl sebagai larutan fisiologispun tidak akan bekerja.
Jadi,
dari penjelasan diatas dpat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Jika otot diberi rangsangan maka otot
tersebut akan berkontraksi, lalu otot memendek.
2. Jika otot tidak dirangsang :Tidak terjadi
kontarksi pada otot, dan panjang otot tetap seperti semula.
3. Jika otot dirangsang dengan selang waktu
pendek : Otot yang baru saja berkontraksi dan memendek berangsur-angsur kembali
memanjang atau kembali pada ukuran semula.
pertanyaan
1. Sebutkan perbedaan respon otot terhadap tiga macam
rangsang yang dipakai !
Jawab: pada praktikum otot pada katak kami hanya
menggunakan rangsangan dalam bentuk elektrik saja yaitu dengan menggunakan
bantuan aliran listrik.
2. Rangsang manakah yang terbaik untuk dipakai
dilabolatorium dan mengapa ?
Jawab: rangsangan mekanik, karena rangsangan tersebut
bersifat aman dan ramah lingkungan bagi labolatorium.
3. Apa yang dimaksud dengan tendon dan apa fungsinya ?
Jawab: tendon
adalah jaringan ikat yang berfungsi untuk mengirimkan kekuatan mekanis otot
menuju tulang, fungsi tendon adalah untuk menghubngkan jaringan otot dengan
tulang.
4. Apa perbedaan stimulus minimal, stimulus sub-maksimal,
dan stimulus maksimal ?
Jawab: 1. Rangsang stimulus minimal adalah rangsang
yang terkecil yang bias menimbulkan tanggapan.
2.
rangsang stimulus sub maksimal: merupakan
rangsangan yang intensitasnya bervariasi dari rangsangan ambang sampai
rangsang maksimal.
3.
rangsang stimulus maksimal: adalah rangsanagan yang dapat menimbulkan tanggapan
maksimal.
5. Hitunglah berapa waktu laten dan waktu kontraksi serta
waktu relaksasi otot ?
Jawab: 1. Waktu laten :berada pada kisaran waktu 0-5mm
2.
waktu kontraksi: berada pada kisaran waktu 0-2,5mm
3.
waktu relaksasi: berada pada isaran waktu 26-55mm
6. Bagaimanakah beda waktu laten, kontraksi, dan
relaksasi otot pada percobaan 1 dan 2 ?
Jawab: waktu ersebut jelas berbeda-beda, tergantung
pada jenis perlakuan dan percobaan yang telah di tentukan.
DAPTAR
PUSTAKA
-https://books
.google.com./books?isbn7979585824[.diakses pada tanggal 25/01/2017]
-https://www.scribd.com/doc/71132620/Kontraksi-Otot-Dan-Otot-Jantung-Pada-Katak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar